Peka
waktu itu ku lihat diriku di cermin
membayangkan masa depan haru biru
jemariku menari menumpahkan catatan abu-abu
menggaruk kepala ku terheran
apa yang aku lakukan
dalam diam
galon air berbunyi
kembalikan ingatan yang lumpuh
gelembung naik ke permukaan
air keluar perlahan
banyak ku mengeluarkannya
banyak pula butiran gelembung berterbangan
seakan memberi arti yang dalam
perasaan semangat mengalir keluar tubuh ini
pecah terurai dengan segala perbuatan
seketika ku dapatkan bahwa
aku bukan pecundang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar