Minggu, 14 September 2014

PUISI"BERHARAP"

 BERHARAP

Mungkin benar bila...
aku tak berarti dan dirimu terlalu berarti
walaupun pekat namunlah gelapkanku
dan pelangi tak berpijar
wajahmu terlalu indah tuk ku benci
dan ku terus mencintaimu
engkau terus melupakanmu 

Duhai cinta...
tataplah aku disini tetap menatapmu.
walau perih aku tetap mengaharapkanmu.

PUISI "PENANTIAN CINTA"

 PENANTIAN CINTA

Laki-laki datang atas nama cinta
ia pergi untuk meraih kebahagiaan nanti
di luar itu tandu maka berlari saja
menikmati tetesan keringat yang jatuh karena Allah
mak aku dan kamu melangkah menjadi kita
kau akan kembali pada suatu purnama
bukan untuk siapa? untuk diriku saja.

PUISI"PROSES"

 PROSES

Ketika beberapa orang berjalan dengan arah yang sama
tetapi tak berarti memilik tujuan yang sama 
jika memilih jalan yang lebih mudah
dan cepat untuk mencapai tujuan
tak semudah yang terlintas dibenak sanubari
bersujud diantara malam yang panjang
meminta agar jiwa dijaga diantara jiwa-jiwa yang terpaut dosa..

PUISI"TUDUHAN KEKECEWAAN"

 TUDUHAN KEKECEWAAN




Sempit ruang bergerak ku saat ini
banyak tanya besar ku pada kesaksianmu
batang kayu yang kau pukulkan pada setiap keputusan.
kau memang benar oleh mata yang tertutup rapat
suara tegas penuh harap sekian banyak orang
hanya menjadi kosong tak hasil
hilang segala kepercayaan atas tuduhan pada tugasmu
semakin kau dapat ruang gelap
hanya karena kertas bergambarkan pahlawan
menutup setiap kata atas tuduhan yang sesungguhnya
mana kesaksianmu...
rambut putih dengan lencan hitam
kini perlahan hilang di terjang angi kepuasan
kau buta... kau bisu....
 kau tak ragu atas tuduhan mu
terhadap manusia yang sedang rapuh
diman kesaksianmu? coba  kau lihat... lihat!!!
betapa banyak manusia yang sudah kau 
jadikan persembahan karen kelaparanmu
pada kertas bergambar pahlawan itu
sudah... bebaskan saja negeri ini dari hukum
agar aku bisa menjadikanmu pelampiasan rasa kecewa ini.